Phone:
(701)814-6992
Physical address:
6296 Donnelly Plaza
Ratkeville, Bahamas.
Kesehatan mental yang baik adalah dambaan setiap ibu pada saat masa kehamilan. Ibu yang sedang hamil tentunya ingin dirinya merasa tenang dan bahagia. Karena hal ini sangat mempengaruhi kesehatan bayi yang ada didalam kandungannya.
Munculnya gangguan kesehatan mental saat hamil memang dapat memicu perilaku beresiko bagi kehamilan seorang ibu. Kesehatan mental tersebut bisa memicu perilaku menyimpang seorang ibu seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, asupan nutrisi yang tidak sesuai, menghindari pemeriksaan kehamilah atau memicu perilaku berbahaya bagi ibu yang dikandung. Namun beberapa diluar sana, perasaan depresi dan sumber stress saat hamil biasanya sering diabaikan dan tidak ditangani.
Bagaimana Kehamilan Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Merasa cemas dan bingung adalah hal yang wajar bagi seseorang ibu hamil. Akan tetepi sumber stress tersebut dapat meningkatan risiko sang ibu untuk mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan psikologis. Risiko tersebut juga jauh lebih tinggi jika ibu hamil memiliki riwayat gangguan kesehatan mental serius sebelumnya.
Kesehatan mental pada ibu hamil juga bisa bertahan setelah ibu melahirkan. Rasa seperti gangguan mood, rasa cemas dan lain sebagainya dapat terjadi pasca melahirkan juga. Akibatnya juga mempengaruhi kesehatan fisik pasca melahirkan hingga mengganggu kedekatan ibu dan bayi.
Apa Saja Yang Dapat Memicu Masalah Kesehatan Mental Saat Hamil?
Selain riwayat kesehatan mental, beberapa hal juga bisa memicu ibu hamil mengalami gangguan mental lainnya. Seperti kehamilan dimasa muda (remaja), pengalaman kekerasan fisik, emosi maupun seksual, ketergantungan obat, merokok dan kecanduan lainnya, ekonomi lemah, menjadi orang tua tunggal, pernah mengalami kekerasan rumah tangga, pemikiran bertentangan dengan kehamilan.
1. Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling umum pada masa kehamilan. Hal ini sering menjadi pemicu, dan muncul bersamaan dengan gejala gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder, dan gangguan pola makan.
Depresi pada ibu hamil memiliki pola yang bervariasi. Pada trimester pertama dan ketiga, biasanya depresi akan terasa makin berat, namun cenderung lebih rendah atau menurun pada trimester kedua.
Depresi saat hamil ditangani sama seperti depresi pada umumnya dengan pilihan penanganan utama yang aman bagi janin, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi kejiwaan interpersonal.
2. Panic disorder
Gangguan yang dapat muncul saat masa kehamilan meskipun wanita tersebut tidak memiliki riwayat pernah menderita panic disorder. Hal ini dapat muncul dari rasa cemas dan stress yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol.
Jika tidak ditangani, peningkatan kortisol dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Penanganan tanpa obat dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan supportif, menerapkan teknik relaksasi, penerapan sleep hygiene ,serta pengaturan pola makan.
3. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
OCD adalah gangguan berupa obsesi dan kebiasaan berulang yang sulit dikendalikan, yang dapat muncul di periode awal masa kehamilan, dan meningkat seiring masa kehamilan hingga pasca melahirkan. OCD saat hamil dapat sangat mengganggu aktivitas ibu hamil dan perlu ditangani dengan terapi perilaku atau dengan konsumsi obat.
4. Gangguan pola makan
Meskipun hal ini cenderung membaik saat masa kehamilan, namun gangguan pola masih dapat terjadi saat masa kehamilan. Gangguan pola makan bukan hanya dapat mempengaruhi kesiapan ibu hamil untuk melahirkan normal, tapi juga dapat meningkatan risiko depresi pascamelahirkan serta dapat berdampak melahirkan bayi berat lahir rendah.
5. Gangguan bipolar
Bipolar disorder merupakan gangguan yang terjadi secara kambuhan pada ibu hamil, namun kejadiannya lebih sering terjadi pasca melahirkan.
Seperti gangguan bipolar pada umumnya, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan obat mood stabilizer, namun memerlukan pemeriksaan serta pertimbangan risiko beserta manfaat. Meskipun demikian, pengawasan kondisi kejiwaan dan perilaku dari ibu hamil dengan bipolar adalah hal yang paling penting.
6. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan psikosis yang dapat meningkat ataupun menurun pada masa kehamilan. Ibu hamil dengan gangguan ini membutuhkan pengawasan dan penanganan oleh dokter.
Skizofrenia berdampak pada kesehatan ibu dan bayi akibat mendapat perawatan yang tidak sesuai, bisa memicu lahir prematur dan berat lahir rendah, hingga kematian janin dan ibu hamil.
Penanganan gejala psikosis akut pada masa kehamilan sangat diharuskan, untuk mengurangi intensitas dan dampak skizofrenia. Hal ini mencakup dukungan, pengobatan, dan penanganan intensif di rumah sakit. Terapi elektroconvulsive juga diperlukan untuk menangani gejala depresi pada penderita.
RoyalMix Ekstrak Ikan Gabus, Gamat dan RoyalJelly Obat Pengering Luka Operasi dan Luka Diabetes. Tersedia Juga di Tokopedia, Shopee dan Lazada